Sabtu

Tentang Motherboard 5

MENG UP DATE BIOS MOTHERBOARD

Semua Produsen motherboard menyediakan fasilitas untuk meng up date BIOS dari motherboard yang mereka pasarkan. Hal ini sebagai layanan purna jual dari produk tersebut. Mengapa perlu di update..?. Perlu Anda ketahui.., bahwa setiap produsen motherboard tidak menguji produknya untuk semua software maupun hardware, yang mungkin saja baru diproduksi setelah produk tersebut dipasarkan, dan setalah dipasarkan ternyata ada kesalahan (bug) pada motherboard tersebut. Contohnya motherboard yang saya gunakan tidak dapat mengenali Harddisk berjenis SATA 120 GB merk SEAGATE, yang memang produk tersebut diproduksi setelah motherboard yang saya gunakan dipasarkan. Selain itu motherboard ini ketika menjalankan windows XP sering mengeluarkan peringatan " System cannot Read the specify Hardware you Install ".

Untuk dapat mengatasi bug tersebut, produsen motherboard tersebut ( pada contoh ini saya menggunakan motherboard hasil produksi VIA ) menyediakan up date biosnya agar bug tersebut dapat teratasi. Hasilnya setelah saya meng up date bios nya Harrdisk tersebut dapat terdeteksi dengan normal dan peringatan tersebut tidak lagi ditampilkan ketika windows XP dijalankan. Bagaimana cara meng up date bios..? Ikuti petunjuk berikut ini.

Bila Anda membeli sebuah motherboard baru, biasanya terdapat CD instalasi yang disertakan pada motherboard tersebut. Pada CD tersebut terdapat program untuk mengupdate BIOS. Biasanya program ini bernama Award Flash bios atau AMI Flash BIOS, tergantung dari jenis BIOS yang digunakan motherboard tersebut.

Tentang Motherboard 4

MENSETUP BIOS MOTHERBOARD

Perhatikan gambar Menu Setup tadi, pada menu SETUP terdapat beberapa pilihan untuk mensetup sesuai keinginan kita. Gunakan tombol panah pada keyboard untuk berpindah dari bagian satu kebagian yang lain bagian yang aktif biasanya ditandai dengan warna gelap, tekan tombol ENTER untuk masuk ke-sub menu dari SETUP. Lihat Tulisan pada baris kedua menu SETUP utama pada baris kedua tulisan tersebut adalah help text, sedangkan pada baris ketiga ( yang paling bawah ) itu menandakan pilihan pada menu tersebut terdapat sub menu.

Sekarang Anda pindahkan pilihan menu ke STANDARD CMOS FEATURES lalu tekan tombol ENTER, maka akan masuk ke sub menu sebagai berikut :


Standard Cmos Features

Date (mm : dd : yy) Wed, Jul, 26, 2006
Time (hh : mm : ss) 17 : 35 : 22

IDE Primary Master Press Enter None
IDE Primary Slave Press Enter None
IDE Secondary Master Press Enter None
IDE Secondary Slave Press Enter None

Drive A 1.44 M 3.25 in

Video EGA / VGA
Halt on All, but Keyboard

Base Memory 640K
Extended Memory 512320K
Total Memory 526320K

Item Help
Menu level >

Change the day, Month,
Year and century
Use Arrow -> Move Enter : Select Item + / - / PU / PD : Value F10 : Save Esc : Exit
F1 : General Help F5 : Previous F6 : Optimized F7 : Standard Defaults

Sub Menu SETUP Standard Cmos Setup

Perhatikan help menu yang ada pada menu SETUP, Saya tidak perlu memberitahukan kepada Anda secara rinci karena Anda dapat melihat Help menu yang ada pada SETUP. Yah memang berbahasa Inggris tapi saya rasa Anda bisa Bahasa Inggris.., nggak bisa.?, belajar dong.

Secara Global Kegunaan SETUP sudah disinggung pada tulisan diatas, yang jelas rubahlah SETUP tersebut sesuai dengan Keadaan Hardware yang terpasang pada Motherboard. Kalau Anda belum terbiasa yah gunakan saja STANDARD DEFAULT dalam contoh diatas Anda dapat menekan tombol F7. Perlu diperhatikan Jangan merubah Formasi SETUP bila Hardware atau peripheral tidak terpasang pada motherborad, misal : Komputer ANDA terpasang floppy disk type 1.44 MB 3,5 inchi jangan menggantinya dengan 2.88 MB 3.5 inchi atau yang lainnya, karena bila itu Anda Lakukan maka pada saat Boot akan ditampilkan SETUP ERROR atau nanti setelah masuk ke program floppy disk tersebut tidak berfungsi dengan baik.

Oh iya hampir lupa..., Setiap pilihan pada SETUP dinyatakan dengan ENABEL atau DISABEL, ENABEL artinya DIPASANG sedangkan DISABEL artinya TIDAK DIPASANG. Untuk Pilihan IDE atau HARDDISK Anda dapat memakai pilihan AUTO artinya biarkan setup men cek secara Otomatis Harddisk yang terpasang pada motherboard.

Gambar dibawah adalah Informasi teknik dari motherboard yang saya gunakan yang menerangkan cara kerja dari chipset yang ada pada motherboard dan semua itu dapat di optimiskan atau dimaksimalkan melalui SETUP BIOS.
Skema Chipset Sebuah Motherboard

Tentang Motherboard 3

MENSETUP BIOS MOTHERBOARD

Urutan POST suatu BIOS berdasarkan alamatnya di Memory

STEP 1 -> | 00 | 03 | 06 | 09 | 0C | 0F | 12 | 15 | 18 | 1B
STEP 2 -> | 1E | 21 | 24 | 27 | 2A | 2D | 30 | 33 | 36 | 39
STEP 3 -> | 3C | 3F | 42 | 45 | 48 | 4B | 4E | 51 | 54 | 57
STEP 4 -> | 5A | 5D | 60 | 63 | 66 | 69 | 6C | 6F | 72 | 75
STEP 5 -> | 78 | 7B | 7E | 81 | 84 | 87 | 8A | 8D | 90 | 93
STEP 6 -> | 96 | 99 | 9C | 9F | A2 | A5 | A8 | AE | AF | B1

Dari Diagram diatas dapat disimpulkan bahwa semua alur diatas diatur oleh sebuah program kecil yang terdapat pada BIOS. Program BIOS inilah yang perlu kita atur agar kerja dari motherboard yang kita miliki dapat bekerja secara maksimal. Saya ingin menanamkan sebuah filsafat kepada Anda Bahwa, " Komputer itu sebenarnya adalah sebuah mesin bodoh yang tidak bisa apa-apa bila tidak diberitahu oleh manusia yaitu kita. Jadi jangan beranggapan bahwa komputer itu adalah sebuah mesin yang cerdas yang dapat melakukan tugas apa saja dengan sendirinya. "

Cukup pelajaran filsafat nya, sekarang kita lanjutkan ke materi kita. Bagaimana cara men setup BIOS ?. Bila Anda punya komputer dirumah atau kebetulan Anda sedang memakainya, coba Anda reset komputer tersebut. Bila sudah Anda reset sekarang Anda siap-siap menekan tombol DEL atau DELETE yang ada pada Keyboard. Bila sudah terlihat Komputer tersebut menunjukan tanda-tanda kehidupan lagi, Anda tekan tombol tadi terus saja tekan-tekan jangan biarkan komputer Anda masuk pada mode BOOT-UP, bila hal ini terjadi Anda harus me reset ulang lagi komputernya. Perlu juga Anda ketahui ada beberapa motherboard yang men Set mode SETUP nya dengan tombol F1, TAB, CTRL atau variasinya, Jadi Anda jangan ngotot menekan tombol DEL sedangkan motherboard tersebut men Set mode SETUP nya dengan tombol F1 lalu kemudian Anda menyalahkan saya yang menyesatkan Anda. Bila tombol DEL tidak berhasil masuk ke mode SETUP yah Anda coba dengan tombol-tombol yang lain seperti disebutkan diatas. ( yang mana tombol reset..? Anda cari saja sendiri..!! saya rasa Anda sudah cukup Pandai untuk tahu mana itu tombol reset !#%$?*%#$%!!**).

Cassing

CPU
Keyboard dan Mouse

Keyboard dan Mouse

Setelah Anda masuk ke mode SETUP, disitu terlihat beberapa pilihan menu untuk di setting sesuai dengan keinginan kita. Tampilan menu SETUP tidak harus sama pada setiap motherboard jadi kemungkinan tampilan menu SETUP yang ada pada komputer ANDA berbeda dengan tampilan punya saya, tapi pada umumnya semua punya maksud yang sama.

Secara umum menu SETUP dari semua motherboard mempunyai tujuan untuk memberitahukan kepada komputer bahwa kita memasang hardware atau peripheral di komputer tersebut dengan maksud agar komputer dapat menjalankan hardware atau peripheral tersebut dengan maksimal sesuai dengan yang kita inginkan.

Biasanya Tampilan menu SETUP dari motherboard sebagai berikut :

Award Software BIOS Utility

Standard CMOS Features

Advanced BIOS Features

Advanced Chipset Features

Integrated Peripherals

Power Management Setup

PNP / PCI Configurations

PC Health Status

Frequency / Voltage Control

Load Optimized Defaults

Load Standard Defaults

Set Supervisor Password

Set User Password

Save & Exit Setup

Exit Without Saving

Esc = Quit Up-Down-Right-Left Arrow = Select Item
F10 = Save & Exit Setup
Time, Date, Hard Disk Type...

Tampilan menu SETUP

Tentang Motherboard 2

Hardware Explorer - Motherboard

Bagian berikutnya yang harus Anda perhatikan dalam memilih motherboard adalah USB Port. Bagian ini juga penting untuk Anda perhatikan, sebab port USB nantinya akan sangat berguna untuk memasang perlengkapan lain yang membutuhkan port tersebut, misalnya Printer, Modem External, Flashdisk, Bluetooth, Kamera Digital, dsb. Beberapa produsen motherboard ada yang menitik beratkan produknya dengan kecanggihan dari port USB ini sehingga produsen tersebut terus meng up-date kemampuan dan kecepatan dari USB port motherboard yang dibuatnya. Hal ini baik karena produk-produk yang mendukung port USB ini juga semakin canggih dan membutuhkan kecepatan akses dari port USB tersebut.

Nah setelah Anda mempunyai gambaran tentang feature-feature yang ada pada motherboard, sekarang saatnya Anda mengetahui sedikit teknik yang berhubungan dengan motherboard. Apa saja sih teknik yang berhubungan dengan motherboard ?, Dalam Artikel ini saya akan uraikan beberapa teknik dan tip yang berhubungan dengan motherboard yaitu :

  1. Cara men setup BIOS (Basic Input Output System) Motherboard
  2. Cara meng up-date BIOS Motherboard
  3. Cara mengetahui tanda-tanda bunyi yang dikeluarkan oleh Motherboard
Sebenarnya masih banyak yang akan saya jelaskan, akan tetapi karena terbatasnya Halaman dari website ini, saya rasa ke-tiga teknik diatas sudah cukup sebagai bekal Anda untuk mengetahui seluk beluk dari sebuah Motherboard, Bila Anda ingin mengetahui lebih jauh lagi saya sarankan untuk mencari referensi dari sumber lain. OK mari kita mulai dari yang pertama.

CARA MEN SETUP BIOS MOTHERBOARD

Ketika pertama kali Anda menyalakan komputer, pada umumnya komputer tersebut akan mendeteksi Card VGA atau AGP yang terpasang pada motherboard kemudian dilanjutkan dengan mendeteksi Memory, Peripheral yang terpasang seperti Harddisk dan Flopy Disk setelah itu baru komputer akan mendeteksi Boot record dari Harddisk untuk men star-up System Operasi ( OS ) dari software yang akan dijalankan oleh komputer tersebut.

Yang mungkin menjadi pertanyaan Anda adalah kenapa demikian dan apa yang membuat komputer bisa mengetahui peripheral yang terpasang pada sebuah komputer serta program apa yang menjalankan perintah tersebut secara otomatis dan bagian mana dari Motherboard yang menjalankannya?. Ok Ok sebentar dulu saya jadi pusing juga bila diberondong pertanyaan seperti itu, tapi baiklah akan saya usahakan menjelaskannya.

Perhatikan Diagram dibawah ini, Diagram ini menggambarkan urutan dari POST ( Power On Self Test ) suatu BIOS.

PROSES 1PROSES 2
Flag TestStart third protected mode test
System hardware initialisationAddress line test
BIOS ROM checksumSystem memory test
Page register testShadow memory test
8254 timer testExtended memory test
Memory refresh initialisationVerify memory configuration
8237 DMA controller testDisplay configuration error messages
8237 DMA initialisationCopy system BIOS to shadow memory
8259 interrupt controller initialisation8254 clock test
8259 interrupt controller testMC 146818 real time clock test
Memory refresh testKeyboard test
Base 64K address testDetermine keyboard type
Base 64K memory testStuck key test
8742 keyboard self testInitialise hardware interrupt vector
MC 146818 CMOS testMath coprocessor test
Start first protected mode testDetermine COM ports available
Memory sizing testDetermine LPT ports available
First protected mode testInitialise BIOS data area
First protected mode test failedFixed/Floppy controller test
CPU speed calculation" styleFixed/Floppy controller test
Read 8742 hardware switchesFixed/Floppy controller test
Initialise interrupt vector areaFixed/Floppy controller test
Verify CMOS configurationFloppy disk test
Test and initialise video systemFixed disk test
Unexpected interrupt testExternal ROM scan
Start second protected mode testExternal ROM scan
Ferify LDT IntructionSystem key lock test
Verify TR instructionF1 error message test
Verify LSL instructionSystem boot initialisation
Verify LAR instructionInterrupt 19 boot loader
Verify VERR instructionScanning Boot Program
Address line 20 testTest boot Program
Unexpected exception testLoading Boot Program
Proses Loading POST dari Motherboard

Tentang Motherboard 1

Motherboard adalah salah satu komponen dari Rangkaian Komputer, Komponen tersebut dinamakan Motherborad karena memang komponen ini merupakan komponen utama dari rangkaian CPU, jadi motherboard dapat diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Papan Induk atau papan utama.

Bermacam-macam jenis, keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang ditawarkan oleh pembuat motherboard tersebut. Lalu bagaimana cara memilih motherboard yang baik dan sesuai dengan keinginan kita ?. Nah bila pertanyaan anda seperti itu coba Anda ikuti semua tips dan informasi berikut ini.

1. Kenali dulu Bentuk dari Motherboard.

Seperti apa sih bentuk motherboard, coba Anda lihat gambar dibawah ini. Gambar tersebut adalah bentuk fisik dari motherboard, sekarang bila Anda punya komputer dirumah Anda, cobalah matikan dahulu komputer tersebut dan jangan lupa matikan semua aliran listriknya. Sekarang yang Anda lakukan adalah membuka cassing dari CPU Anda.

==> ( Mana yang disebut CPU..?, Cassing itu apa sih..?, Maasya ALLAH...!, Bila itu pertanyaan Anda, berarti Anda benar-benar tidak familiar dengan yang namanya komputer, tapi baiklah akan saya terangkan sedikit, tapi bila Anda sudah paham apa yang jadi pertanyaan didalam kurung ini, Anda dapat melewati keterangan ini : -- CPU singkatan dari kata Central Processing Unit yang mempunyai arti dalam bahasa Indonesia kira-kira adalah " Komponen yang menjadi Pusat Pemrosesan semua data ". Sekarang perhatikan perangkat komputer Anda. disitu ada beberapa komponen atau bagian. Komponen tempat Anda mengetik itu disebut Keyboard, Komponen yang berbentuk seperti TV itu disebut Monitor, Komponen yang biasa Anda genggam dan terdapat kabel panjang serta ada tombol 2 atau 3 buah itu disebut Mouse, komponen yang satu lagi kalau Anda perhatikan semua kabel terhubung kepadanya, Nah..!, itu yang disebut CPU. Sedangkan Cassing adalah tempat atau rumah dari CPU itu. ) <==

Lepas bautnya beberapa saja, disitu Anda melihat komponen-komponen yang terlihat semrawut. Terus anda perhatikan sebuah komponen yang berada paling bawah dimana terlihat semua komponen dan kabel-kabel terpusat disitu, Itulah adalah motherboard. Sekarang saya rasa Anda sudah tahu mana yang disebut motherboard.

Sekarang Anda perhatikan gambar dibawah ini beserta keterangannya :

Motherboard
Gambar 1
Bentuk fisik dari motherboard
  1. Socket Processor
  2. socket Memory
  3. Chipset 1
  4. Socket Power Suplai
  5. Socket Flopy Disk
  6. Socket Harddisk
  7. Socket Keyboard dan Mouse PS/2
  8. USB Port
  9. Printer Port
  10. Slot AGP
  11. Slot PCI
  12. Slot ISA
  13. BIOS
  14. Chipset 2

2. Lihat Perlengkapan dan Fasilitas yang ada pada motherboard

Setelah Anda tahu mana yang dinamakan motherboard sekarang yang Anda lakukan adalah melihat fasilitas dan perlengkapan yang ada pada motherboard tersebut, mengapa demikian ?. Yah karena setiap pabrik pembuat motherboard mempunyai pangsa pasar tersendiri. Mungkin saja misalnya, pabrik pembuat motherboard A lebih mengutamakan kehandalan dan kelengkapan dari motherboard yang dibuatnya. Pabrik B lebih mengutamakan kecepatan proses dari motherboard yang dibuatnya, sedangkan pabrik C mungkin lebih mengutamakan harga yang murah tanpa memperhatikan yang lainnya. Disini pengetahuan kita tentang motherboard dibutuhkan. Paling tidak kita bisa tahu fasilitas dan perlengkapan apa saja motherboard yang kita gunakan.

Coba Anda perhatikan sekali lagi gambar dan keterangannya diatas. Disitu terlihat beberapa perlengkapan dari sebuah motherboard. Pada gambar diatas ada yang namanya socket processor ini yang pertama kali Anda harus perhatikan, Biasanya pabrk pembuat motherboard menyantumkan Processor apa saja yang mendukung motherboard yang dibuatnya. ( mengenai apa itu processor dibahas pada halaman tersendiri ) misalnya motherboard merk A mendukung processor merk INTEL dengan maksimum kecepatan 1,2 Ghz, merk B mendukung processor merk INTEL dengan kecepatan maksimum sampai 2 Ghz sedangkan merk C mendukung processor merk AMD dengan kecepatan maksimum 2 Ghz. Dari keterangan pabrik itu Anda dapat melihat kelebihan-kelebihan yang ada pada motherboard tersebut. Semakin tinggi kecepatan processor yang didukung motherboard tersebut maka semakin baik juga.

Setelah Processor yang harus Anda perhatikan adalah slot memory, nah disini Anda bisa lihat berapa banyak slot yang ada pada motherboard tersebut dan berapa kecepatan memory yang didukung oleh motherboard tersebut serta sampai berapa batas maksimum kapasitas dari memory yang didukung oleh motherboard tersebut. Sebagai contoh lagi. motherboard A mendukung memory jenis DDR ( keterangan mengenai memory dibahas pada halaman lain ) dengan kecepatan 256 Mhz dan mendukung sampai 2 GB, Motherboard B mendukung memory jenis DDR dengan kecepatan 300 Mhz dan mendukung hingga 3 GB, sedangkan motherboard C hanya mendukung memory jenis DDR dengan kecepatan 133 Mhz dan batas maksimum kapasitasnya hanya sampai 512 MB. Tentu saja semakin besar kemampuan untuk mendukung kapasitas memory serta semakin tinggi kemampuan untuk mendukung kecepatan dari memory, motherboard tersebut semakin baik.

Selanjutnya setelah kita tahu kemampuan yang ada pada sebuah motherboard untuk mendukung processor dan memory, perlu juga kiranya kita tengok slot-slot yang ada pada motherboard tersebut, karena walau bagaimanapun slot-slot tersebut akan sangat berarti bagi kita untuk menambahkan kemampuan dari CPU yang akan kita gunakan dimasa yang akan datang. Ada beberapa motherboard yang mengurangi slot expansinya karena beberapa fasilitas telah dijadikan satu dengan rangkaian motherboard (build-up). Menurut Saya motherboard tersebut tidaklah begitu baik, karena kita tidak dapat memaksimalkan kemampuan dari sebuah motherboard. Sekilas memang terlihat praktis, tapi bila nanti suatu saat kita mendapatkan sebuah program yang membutuhkan spesifikasi dari hardware tertentu, kita tidak dapat berbuat banyak dengan motherboard build-up tersebut. Menurut saran saya dalam memilih motherboard. Usahakan fasilitas-fasilitas seperti Slot AGP dan Slot PCI sebaiknya menjadi perhatian pokok kita selain kemampuan-kemampuan motherboard yang telah dibicarakan diatas dan usahakan juga komponen-komponen yang memang seharusnya tidak terpasang pada motherboard seperti AGP CARD, SOUND CARD, MODEM Internal, dan sebagainya, tidak menjadi satu dengan rangkaian motherboard (build-up). Jadi jangan beranggapan bahwa motherboard yang mempunyai fasiltas lengkap dengan Sound Card, AGP Card dan MODEM Internal terintegrasi dengan motherboard adalah motherboard yang baik, justru sebaliknya motherboard yang tidak terintegrasi komponen-komponen tersebut menurut saya adalah yang terbaik.

Pasang 2,3, sampai 4 Monitor dalam 1 Mesin

VGA model terbaru umumnya memiliki 2 pilihan output. Pertama untuk output analog yang digunakan pada monitor standard, kedua dengan output DVI atau digital video interface. Untuk DVI output sebenarnya mulai banyak menjadi pelengkapan standard dan ditujukan bagi pemakaian monitor jenis LCD yang menerima input DVI.

Tetapi implementasi yang ada sekarang ini, pembuat VGA juga menambahkan converter atau jack VGA untuk mengunakan DVI output pada VGA menjadi output Analog. Alasannya belum jelas, mungkin saja monitor dengan DVI input belum banyak digunakan dan pemakai masih cenderung mengunakan jenis tabung monitor dengan sistem analog. Atau saat ini LCD mid sampai low range masih saja mengunakan input Analog seperti VGA biasa dan belum memilik input DVI pada jenis LCD monitor.

Disisi lain, pembuat chip VGA mengembangkan pemanfaatan dual output tersebut bagi pemakai. Software driver yang ada saat ini sudah dilengkapi untuk mengunakan 2 monitor pada sebuah PC. Bahkan jenis VGA Matrox malah dapat mengunakan 3 monitor sekaligus untuk sebuah PC.

Tetapi sampai dimana pemanfaatan pemakaian dual output VGA saat ini. Kami mencoba memfungsikan output pada VGA Gigabyte Radeon 9800 Pro untuk tujuan tersebut.

VGA Radeon 9800 yang dilengkapi dengan dual output dapat mengunakan 2 output untuk menampilkan gambar terpisah ada 2 buah monitor. Untuk bahan test, digunakan 2 monitor, pertama Tabung monitor biasa dengan ukuran 17" dan LCD model LG 17"

Perlengkapan test

* 1. LCD LG monitor Flatron L1710B berukuran 17"
* 2. Tube Monitor Sony E200 berukuran 17"
* 3. Gigabyte Radeon 9800 Pro dual output
* 4. Software Catalyst 3.10

Untuk monitor LG LCD Flatron ditempatkan pada sisi kiri sebagai Primary monitor, untuk Tube monitor E200 ditempatkan di sisi kanan sebagai Secondary monitor, pada gambar bawah adalah output VGA Gigabyte Radeon 9800 Pro dan kedua jack VGA digunakan untuk menampilkan gambar di kedua monitor



Bagi pemakai dengan VGA Nvidia kemungkinan posisi jack dual VGA akan terbalik, umumnya Nvidia menempatkan Primary port VGA pada sisi bawah PCI dan Secondary VGA dengan DVI output ditempatkan dibagian atas PCI

Setting VGA driver via Windows XP

Pertama yang perlu dipersiapkan adalah adanya driver, pada gambar dibawah ini adalah tampilan driver bagi Radeon 9800 Pro pada Windows XP. Cukup mengklik pada nomor monitor 2 dan click bagian Extend my Windows.......

Selanjutnya posisi monitor sudah dengan 2 layar



Atau anda dapat memindahkan secara manual dengan mengeser dari gambar monitor pada control panel seperti dibawah ini



Agar mengenal sisi mana monitor yang digunakan tekan Identify. Dan akan muncul sebuah number besar pada kedua layar, No 1 adalah monitor di sisi kiri sedangkan monitor dengan No 2 untuk sisi kanan. Sempat dicoba pada VGA jenis Nvidia bila posisi monitor dapat dibalik sesuai keinginan, tetapi pada jenis Radeon VGA belum ditemukan option untuk membalik fungsi display.



Lalu bagaimana cara pengunaan bagi pemakaian 2 monitor dengan 1 PC. Jadi lebar monitor pada dual display akan lebih luas, contoh saja untuk pemakaian 17" monitor dengan resolusi 1280X1024, maka bila dijumlahkan lebar kedua monitor akan menghasilkan lebar layar ( 1280 X 2 ) X 1024 untuk sebuah menampilkan gambar dari sebuah computer.

Untuk mengunakan dual monitor dengan sebuah computer, display awal bagi aplikasi tetap akan dimulai pada sisi Primary Display atau dari sisi kiri monitor. Pemakai cukup memindahkan program dengan mengeser mouse ke sisi kanan agar ditampilkan ke layar ke dua. Dengan mengunakan layar lebar, maka penguna computer tidak lagi pusing untuk membalik antar program yang berada disisi belakang dan depan. Cukup memindahkan aplikasi ke sisi kosong diantara kedua layar monitor dan mengeser mouse diantara kedua monitor

Pada contoh dibawah ini untuk menampilkan 3 program sekaligus dengan Excel spreadsheet (Primary monitor), Word processing (Secondary Monitor)dan Email program (Secondary Monitor). Seluruh program dapat terlihat dan pemakai cukup memiliki layar lebih lebar dengan 1 buah computer saja



Atau pemakai dapat mengunakan 1 buah aplikasi dengan 2 buah monitor untuk display. Seperti editing sound track yang memerlukan layar besar agar track suara dapat terlihat. Pada contoh dibawah ini adalah penampilan software Cooledit untuk mendisplay 1 program dengan 2 layar bersamaan. Untuk menampilkan aplikasi dengan 2 layar yang di tarik / strecth, caranya dengan menarik sisi windows pada aplikasi ke sisi kiri dan kanan di antara kedua layar seperti menarik layar windows pada monitor.



Atau anda ingin menonton 1 sebuah Film DVD dengan 2 monitor. Caranya sama seperti menampilkan 1 aplikasi dengan 2 monitor. Pada test program DVD, untuk menampilkan 2 layar dengan Power DVD maka Aspect Ratio harus dimatikan agar tampilan gambar dapat ditayangkan oleh program ke sisi kiri dan kanan.



Dibawah ini adalah contoh untuk menampilkan satu windows pada 2 layar secara vertikal. Kedua monitor ditempatkan secara vertikal agar menampilkan gambar tersambung pada kedua monitor.



Untuk akhir kata, bagi mereka yang ingin memperluas layar monitor, cara ini dapat digunakan dengan cara mengoptimalkan pemanfaatan dual output VGA. Tentu anda harus memiliki 2 monitor, dan tidak menjadi masalah apakah kedua ukuran monitor berbeda, dan mengerti maksimum resolusi pada monitor yang digunakan. Untuk aplikasi multimedia diharapkan mengunakan monitor yang memiliki ukuran yang sama serta memiliki frame tipis (seperti sisi LCD) agar menampilkan layar yang sama besar tentunya serta tidak banyak menganggu tampilan di bagian tengah layar

4 Monitor dengan 1 computer

Lalu bagaimana bila anda menghendaki 4 monitor dengan 1 computer. Kami melakukan percobaan dengan nForce4 dual VGA dan mainboard ini dapat digunakan untuk 3 monitor. Besar kemungkinan dapat juga menampilkan gambar bagi 4 monitor.

Spesifikasi yang dicoba dengan :
Mainboard Gigabyte GA-8N-SLI Pro Intel SLI DDR2
Chip-set nForce 4 Dual PCIe
Processor Intel P4 EE 3.4Ghz
Memory 1GB Dual Channel PC5400 Corsair
Monitor 3 monitor, 2 LCD dan 1 Tube monitor
VGA Card:
1 X Gigabyte X600 Pro PCIe - output 1 LCD
1X Gigabyte X700 PCIe - 1 output LCD, 1 output tube monitor
Driver Catalyst v 5.9

Pada gambar dibawah ini, pengujian dengan Radeon X600 dan X700. VGA utama X600 dihubungkan untuk 1 monitor, dan X700 dihubungkan untuk 2 monitor



Untuk setup monitor lebih dari 2 buah, disarankan mengunakan jenis VGA yang sama. Karena penganturan monitor akan lebih mudah bila pemakaian produk GPU yang seragam. Pada contoh dibawah ini adalah setup monitor dengan Catalyst Driver 5.9.





Kendala pengunaan lebih dari 2 monitor dengan 1 computer

Pengunaan computer untuk monitor lebih dari 2 tidak sebaik dibandingkan tampilan dengan 1 atau 2 monitor saja. Tampilan gambar hanya baik bila digunakan sebagai text display (2D). Untuk aplikasi seperti browser, spreadsheet tidak akan bermasalah bagi computer dengan 3 dan 4 display monitor.

Tetapi tampilan gambar 3D akan tetap diberlakukan untuk 2 monitor saja. Sedangkan gambar DVD, visual efek misalnya openGL yang memerlukan proses pada GPU hanya akan ditampilkan pada 1 sampai 2 monitor. Pengolahan gambar OpenGL dan Direct 3D memiliki batasan bagi 1 dan 2 monitor.

Penyusunan urutan monitor ke 3 dan ke 4 nantinya akan berbeda dibanding pemakaian 2 monitor. Karena urutan antara 2 monitor dapat diatur dari driver. Dan pengaturan dapat dipindah pindah dari arah yang anda inginkan dari driver.

Sedangkan pengaturan monitor lebih dari 2 hanya dapat dipindah sesuai letak monitor pada driver. Misalnya anda mengunakan 4 buah monitor, maka pengaturan letak monitor diatur dari gambar didalam setup driver masing masing VGA. Tetapi driver tidak dapat mengatur monitor mana yang menjadi prioritas.

Pengaturan 4 monitor akan memiliki urutan 1-3-2-4. Urutan 1 dan 3 adalah display pada VGA pertama dan monitor 2 dan 4 dihubungkan ke VGA kedua



Mengunakan SLI mainboard ternyata lebih menghemat computer untuk menampilkan gambar pada 2 monitor atau lebih. Pemakaian lebih dari 2 monitor sangat berguna untuk menampilkan gambar 2D atau text dari sebuah computer dengan 2 VGA dengan 4 output. Tip ini berguna bagi para enginer atau CAD dan design yang membutuhkan monitor lebih dari 1. Solusi dengan pemakaian 2 sampai 4 monitor menjadi lebih murah dibandingkan pemakaian VGA yang dibuat khusus. Tetapi batasan dengan sistem dual VGA maupun single VGA dengan 2 output tidak lepas dari kekurangan. Dan aplikasi bagi display ini hanya diperuntukan pada pemakaian Text Display dan bukan pada 3D yang lebih mengutamakan penampilan serta kecepatan gambar.

Buat Bios Lebih Optimal



Secara sederhana, sebetulnya hanya ada dua pilihan pada BIOS. Membuat sistem yang tercepat atau mau mengutamakan kestabilan. Kenali fungsi-fungsinya, maka Anda akan mendapatkan sebuah sistem yang optimal, hasil kompromi keduanya.

Seiring dikarenakan perkembangan komponen PC, sedikit banyak BIOS juga mengalami beberapa perubahan. Terutama hal ini terjadi dikarenakan terus berkembangnya beberapa komponen pendukung utama pada PC. CPU (central processor unit) tentu saja memegang peranan penting, dalam hal ini. Penggunaan CPU berteknologi 64-bit tentunya membutuhkan sebuah fungsi khusus. Demikian juga PCI Express sebagai pengganti slot AGP, dan DDR2 yang menawarkan bandwidth memory yang lebih besar dibanding DDR.

Di Persimpangan Jalan
Sebetulnya, tidak ada setting-an BIOS yang terbaik. Namun kami mencoba memberikan penjelasan, agar Anda dapat membuat setting-an optimal dengan BIOS Anda.

Dengan setting BIOS, Anda akan dihadapkan antara dua pilihan. Di sini dimungkinkan untuk lebih memacu komponen-komponen pada PC. Tentu saja dengan sebuah harga yang harus dibayar. Tanpa komponen yang berkualitas juga pendinginan komponen yang memadai, maka Anda hanya akan mendapatkan sebuah sistem yang tidak stabil.

Pilihan Load Fail-Safe Default ataupun yang sejenis, akan memberikan kestabilan terbaik. Sayangnya, pilihan ini tidak mengeluarkan seluruh kemampuan dari yang dimiliki sistem Anda.

Diharapkan, setelah membaca ulasan kali ini, Anda dapat lebih meningkatkan kemampuan PC Anda. Melalui setting ulang BIOS. Sesuatu yang mungkin sebagian orang masih takut untuk melakukannya. Dan sebagian lagi masih merasa bingung dengan fungsi-fungsi di dalamnya. Hal ini kami anggap wajar. Mengingat, tidak semua produsen motherboard menyertakan manual yang lengkap dan informatif. Khususnya untuk setting BIOS ini. Artikel ini lebih banyak berisi penjelasan menu-menu “baru” yang tersedia untuk BIOS sekarang.

Panduan, Bukan Buku Manual
Tentunya, panduan yang akan termuat pada artikel kali ini masih jauh dari lengkap. Jika lengkap, tentunya bisa Anda bayangkan, akan berapa halaman yang akan membahas BIOS pada artikel ini.

Namun setidaknya, fungsi-fungsi inilah yang kami anggap paling Anda butuhkan untuk diketahui lebih lanjut. Juga pada beberapa bagian, kami menyertakan url rujukan, tempat Anda dapat mencari informasi lebih lanjut ataupun untuk men-download aplikasi pendukung.

Istilah Fungsi yang Berlainan
BIOS (Basic Input and Output System) sebenarnya adalah sebuah firmware yang tersimpan pada sebuah EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory).

Ini yang menyebabkan BIOS memiliki beberapa perbedaan, antara satu sistem dengan sistem yang lain. Namun perbedaan antar-BIOS sebetulnya hanya pada susunan menu dan istilah yang digunakan. Selebihnya sebagian besar memiliki kesamaan pada fungsi yang diusung.

Pada artikel ini, kami memberikan contoh kebanyakan dari Phoenix-Award. Karena belakangan ini, BIOS Phoenix-Award inilah yang paling sering kami temui pada kebanyakan motherboard terbaru.

Kami juga berusaha untuk memberikan ekuivalensi nama fitur pada kebanyakan BIOS. Namun tentunya, Anda juga sudah dapat mengira-ngira fungsi apa yang sama pada BIOS Anda.

Modding BIOS
Tidak hanya PC case yang bisa menjadi sasaran modding. Modding BIOS pun dapat dilakukan. Yang perlu Anda lakukan adalah sebuah aplikasi yang tepat.

Beberapa produsen motherboard juga menyertakan aplikasi untuk melakukan modding BIOS. Namun, kebanyakan hanya menyediakan fasilitas sederhana. Seperti mengganti layar saat boot. Lebih dari itu, biasanya para produsen tidak menyediakannya. Dan kali ini, kami akan memberikan beberapa panduan bagi Anda yang tertarik untuk melakukannya.

Pada bagian tersebut akan membahas mulai dari yang paling sederhana. Seperti mengganti welcome boot screen dari BIOS. Sampai beberapa aplikasi unik yang mampu memberikan keleluasaan untuk mengedit BIOS.

Seperti Award BIOS Editor, yang mampu mengedit menu-menu yang akan tampil pada BIOS. Ingat, aplikasi ini hanya terbatas membuka fungsi yang tersembunyi pada menu BIOS. Bukan membuat ulang program BIOS untuk menjalankan fungsi tertentu.

Ini juga berguna sekiranya Anda sudah bosan menunggu-nunggu update BIOS yang disediakan dari produsen motherboard Anda. Ataupun untuk produk yang sudah discontinue, atau malah sang produsen tidak menyediakan sama sekali perihal update BIOS ini.

Processor & CPU Frequency
Terdapat beberapa varian nama untuk fungsi yang satu ini. Anda dapat menemukan fungsi ini dengan menu bernama Adjust CPU FSB frequency, atau CPU host clock.

Dapat ditemukan dalam menu Advanced Chipset Feature. Atau beberapa menu khusus untuk overclocking, seperti Jumperfree Configuration, uGuru, Cell menu, dan seterusnya. Secara default, setting yang sering digunakan adalah pada mode Standard, Default, atau Auto.

CPU Frequency = ?
CPU Frequency didapatkan dari hasil perkalian antara clock dan multiplier. Clock pada beberapa BIOS disebut dengan external clock. Sedangkan multiplier factor adalah faktor pengali.

Namun dengan perkembangan penamaan processor belakangan ini, membuat hal ini tidak sesederhana dulu, waktu penamaan processor menggunakan frequency kerjanya. Jadi, ada baiknya Anda masih memiliki data acuan untuk setting processor yang Anda gunakan. Atau dapat juga mencarinya pada situs resmi para pembuat processor. Setidaknya ini akan menghindarkan kesalahan pada setting.

Mengandalkan Nilai Setting Auto
Mengoptimalkan sebetulnya cukup sederhana. Menggunakan setting auto pada kebanyakan kasus memang yang terbaik. Kecuali karena satu dan lain hal, ada kesalahan saat pembacaan processor secara otomatis.

Jika hal ini yang terjadi pada kasus Anda, maka samakan setting BIOS dengan spesifikasi processor yang digunakan. Pastikan nilai clock, multiplier, dan terkahir CPU frequency sesuai dengan spesifikasi processor yang digunakan.

Saran kami, selama tidak ada masalah, setting auto sangatlah disarankan. Beberapa produsen motherboard, menyesuaikan setting CPU frequency sesuai dengan beban kerja PC. Beberapa juga menyediakan preset profile, dengan beberapa tingkatan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.

Catatan: kesalahan setting CPU frequency memiliki konsekuensi kerusakan dan ketidakstabilan sistem. Kerusakan dapat terjadi baik pada CPU, maupun motheboard. Pastikan, setting sesuai dengan spesifikasi.

RAM: DRAM Timing Selectable
Berikut adalah cara mengoptimalkan setting timming modul RAM yang terpasang pada sistem. SPD (Serial Presence Detect) akan membaca informasi yang terdapat pada EEPROM (Electrically Eraseable Programmable Read Only Memory), antara lain memory type, size, speed, voltage interfaces, dan module bank.

Secara default, kebanyakan motherboard akan memiliki nilai pada setting BIOS dengan Auto, atau By SPD. Keduanya samasama mengacu pada SPD modul yang terpasang.

Hal yang Harus Diperhatikan
Untuk mengoptimalkannya sebetulnya cukup sederhana. Hanya diperlukan empat hal yang perlu diperhatikan.

CAS Latency Time: mendefinisikan latency yang terjadi antara proses pembacaan DRAM sampai dengan waktu tersedianya data tersebut.

Act to Precharge Delay: mendefinisikan waktu yang dibutuhkan (dalam satuan DRAM clock) yang akan digunakan sebagai parameter DRAM.

DRAM RAS to CAS Delay: waktu DRAM antara saat memungkinkan memberikan active command, dengan waktu proses read/write.

DRAM RAS Precharge: waktu idle yang dibutuhkan untuk perintah precharge.

Kenali RAM Anda
Sesuaikan dengan kemampuan modul DRAM yang terpasang. Jika sistem Anda terpasang beberapa DRAM dengan kemampuan beragam, pilih modul DRAM dengan kemampuan terendah sebagai acuan untuk setting timming DRAM.

Untuk mengetahui informasi mengenai modul RAM yang terpasang, bisa menggunakan beberapa utility system info yang dapat menjabarkan spesifikasi detail DRAM.

Jika ingin melakukan overclock pada RAM, sesuaikan dengan spesifikasinya. Karena setting RAM paling berpengaruh dengan kestabilan sistem.

Selama tidak ada masalah, setting By SPD sangatlah disarankan. Selama tidak ada masalah kestabilan, hal ini dapat terus dilakukan.

Jika Anda memiliki cukup waktu untuk berksperimen ataupun memiliki informasi yang lebih baik mengenai modul memory yang terpasang, mencoba setting timming yang lebih agresif dapat meningkatkan kinerja PC.

Processor: AMD Configuration
Untuk pembahasan ini, menurut kami adalah yang paling menarik. Di mana perkembangan penambahan menu BIOS paling dirasakan.

Berikut adalah pembahasan fungsi-fungsi khusus, yang hanya tersedia pada BIOS untuk motherboard dengan platform processor AMD. Lebih khususnya lagi, yaitu untuk jajaran Athlon 64 (dan beberapa model Sempron).

Perlu diperhatikan adalah keragaman chipset yang digunakan. Ini akan sedikit banyak memberikan perbedaan baik pada nama fungsi maupun fasilitas yang tersedia.

HyperTransport
Penjelasan singkat mengenai teknologi HyperTransport adalah sebagai berikut. Adalah penerapan interface high speed hubungan point-topoint, menghilangkan masalah I/O bottleneck.

Cara yang digunakan AMD antara lain dengan memindahkan memory controller, terintegrasi dengan processor. Ini akan menghasilkan tingkat latency yang lebih rendah. Dan memungkinkan penyederhanaan desain routing motherboard secara keseluruhan.

HyperTransport atau dahulu dikenal dengan istilah Lightning Data Transport (LDT) biasanya disesuaikan dengan faktor pengali bus processor. Jika processor AMD Anda terbaca dengan sempurna, Anda dapat mebiarkannya pada nilai auto. Jika tidak, sebaiknya samakan dengan nilai faktor pengali processor.

AMD Cool‘n’Quiet
Seiring pertambahan kemampuan kinerja processor, sekaligus menambah pasokan daya yang dibutuhkan, panas yang dihasilkan, juga tingkat kebisingan yang meningkat dari fan untuk mendinginkan processor, solusi AMD Cool‘n’Quiet dimaksudkan untuk mengeliminasi hal tersebut.

Fungsi ini dapat ditemukan pada tempat yang beragam. Kebanyakan produsen motherboard, meletakkan fungsi ini pada menu khusus yang disediakan oleh produsen motherboard.

Catatan: Fungsi hanya berlaku untuk processor mulai dari AMD Sempron 3000+ (socket 754) dan seterusnya. Untuk dapat memfungsikan fasilitas ini, selain mengaktifkannya pada BIOS diperlukan driver untuk operating system dan CPU cooler yang mendukung teknologi ini.

Processor: Intel Configuration
Tentu saja ada beberapa fungsi yang khusus hanya dapat ditemukan pada BIOS untuk motherboard processor Intel.

Fungsi yang akan dibahas kali ini memang hanya berlaku untuk processor Intel jajaran tertentu. Jika processor dan motherboard yang Anda gunakan sudah mendukung. Inilah beberapa hal yang dapat Anda lakukan.

Hyper-Threading
Tentu saja, ini bukan istilah asing lagi. Jangan lupa mengaktifkannya, sekiranya Anda menggunakan processor yang sudah mendukung teknologi ini.

MPS Version Ctrl For OS
Multi-Processor Specification (MPS) sangat menentukan informasi yang diberikan kepada operating system. Pilihlah versi 1.4. Kecuali jika Anda masih menggunakan operating system lawas, seperti NT4. Terpaksa menggunakan pilihan 1.2.

CPU Thermal-Throtling
Fungsi ini akan mengamankan processor dari overheating. Selain meminimalkan panas yang dihasilkan, fungsi ini juga sedikit banyak akan memperpanjang umur processor Anda.

Thermal Management
Biasanya dapat Anda temukan pada Advanced BIOS Feature|CPU Feature. Istilah ini menggantikan penggunaan istilah CPU Thermal-Throtling. Fungsinya sama, dengan melakukan perlambatan. Perintah TM1 digunakan mulai pada era Intel Pentium III. Fungsi ini juga dikenal dengan nama Intel SpeedStep.

Pada jajaran processor terbarunya dengan teknologi Intel Extended Memory 64 Technology (Intel EM64T), Enhanced Intel SpeedStep juga dapat menurunkan kecepatan saat idle. Selain mengurangi panas yang dihasilkan, ini juga menurunkan tingkat noise yang dihasilkan HSF processor. Dijanjikan penurunan kinerjanya tidak akan sedrastis TM1.

Beberapa motherboard memberikan keleluasaan lebih untuk mengaturnya. Anda dapat mendefinisikan nilai TM2 Bus VID, sesuai dengan tegangan (volt) yang ditentukan. Juga nilai TM2 Bus Ratio, untuk menentukan clock ratio. Sayangnya untuk TM2 Bus Ratio ini, diperlukan processor dengan multiplier yang tidak ter-lock.

VGA: VGA Tuning
Peralihan slot Video Graphics Adapter (VGA) dari Accelerated Graphics Port (AGP) menjadi PCI Express x16 memang memberikan bandwidth jauh lebih besar. Dibandingkan dengan AGP 8x dengan bandwidth maksimal 2,1GB/s, sedangkan PCI Express x16 dapat menawarkan bandwidth mencapai 4 GB/s.

Perubahan ini juga terjadi pada fungsi yang tersedia pada BIOS. Beberapa fungsi setting untuk PCI-Ex x16 sebetulnya bisa dianalogikan dengan fungsi pada AGP.

AGP Frequency dan PCI-Ex Frequency
Secara default, fungsi ini ada pada nilai auto. Jika nilai default untuk AGP pada 66 MHz, maka untuk PCI-Ex bekerja pada 100 MHz. Jika Anda termasuk pelaku overcolcking, perlu penyesuaian tersendiri untuk menentukan nilai saat menaikan kecepatan bus VGA ini.

AGP Transfer Mode
Mungkin Anda masih ingat, awal kali pertama slot AGP muncul. AGP transfer mode terus berkembang mulai dari 1x, 2x, 4x, dan 8x. Untuk interface VGA PCI Express x16, fungsi yang serupa ini tidak tersedia.

PEG Link Mode
PEG (PCI Express Graphics) Link Mode adalah fungsi baru yang tersedia pada beberapa BIOS. Tergantung pada produsen motherboard, karena menurut pengalaman kami fungsi ini tidak tersedia pada semua motherboard dengan slot PCI-Express x16.

Sebetulnya belum ada penjelasan yang pasti untuk fungsi ini. Pilihan yang tersedia adalah Auto, Slow, Normal, Fast, dan Faster. Dan pada beberapa kasus, ini akan mengubah kecepatan kerja VGA. Baik core clock maupun memory clock. Jika Anda memiliki waktu selang, cobalah fungsi ini untuk mendapatkan kinerja VGA yang lebih baik.

AGP Aperture Size dan PEG Buffer Length
Keduanya memiliki fungsi yang dapat dibilang sama. AGP Aperture Size secara spesifik berfungsi untuk menentukan jumlah RAM yang dialokasikan untuk AGP.

Sedangkan PEG Buffer Length hanya memberikan tiga pilihan: Auto, Short, dan Long. Gunakan pilihan Long, jika penggunaan PC Anda membutuhkannya dan Anda memiliki RAM yang berlimpah.

Boot: Quick Boot
Meskipun pembahasan sejenis juga sudah tersedia pada artikel terdahulu. Seperti bagaimana cara mengatur boot sequence. Saran kami tetap sama. Pilihlah boot sequence yang benar-benar diperlukan dalam penggunaan sehari-hari. Apalagi jika BIOS motherboard Anda juga sudah menyediakan sebuah boot menu khusus. Ini akan memudahkan Anda sesekali mengubah boot sequence, tanpa perlu berbelit-belit masuk ke BIOS.

Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan dengan mudah untuk mempercepat proses booting PC Anda. Di sini akan dijelaskan, setting BIOS apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan hal ini.

Tinggalkan Floppy Disk
Mematikan fungsi Boot Up Floppy Seek adalah salah satunya. Sekaligus tidak menyertakan Floppy Drive sebagai salah satu bagian boot sequence. Apalagi mengingat makin jarangnya Anda melakukan booting dengan disket.

Keduanya harus dilakukan, agar tujuan percepatan waktu booting tercapai.

Optimalkan Fungsi
Anda menggunakan motherboard yang sudah mendukung konfigurasi harddisk RAID, atau malah interface SATA RAID. Tidak ada yang buruk dengan hal ini.

Namun, misalnya Anda masih mengandalkan perangkat dengan interface parallel ATA, dan tanpa memanfaatkan fungsi RAID atau SATA yang tersedia. Maka, mengaktifkan fungsi-fungsi tersebut hanya akan memperlambat proses booting.

Jika Anda perhatikan, saat mengaktifkan fungsi RAID. Setelah proses POST selesai dilakukan, terlihat fungsi serupa yang berjalan. Ini adalah proses BIOS dari RAID controller yang berjalan.

Mematikan fungsi ini akan menghemat waktu booting tidak kurang dari 2 detik. Tergantung pada waktu delay untuk deteksi harddisk dengan interface yang bersangkutan. Toh sekiranya Anda ingin memanfaatkannya, yang diperlukan adalah mengubah nilai dalam menu Integrated Peripherals pada IDE/SATA RAID function. Ataupun sekaligus mematikan fungsi Silicon SATA Controller, yang sama sekali belum berguna sekiranya Anda belum menggunakan interface ini.

Harddisk: Setting IDE Sequence
Mungkin sebagian besar dari Anda akan segera bertanya, apa susahnya mengatur hal yang satu ini? Memang relatif mudah, namun tidak demikian dengan bertambahnya interface untuk harddisk pada motherboard terbaru, yang dilengkapi dengan interface SATA, ataupun PATA.

Tidak seperti pada motherboard terdahulu, yang hanya menyediakan pilihan konektor PATA untuk IDE drive. Secara default, harddisk yang terpasang pada konektor IDE Primary Master, akan menjadi urutan pertama proses boot.

Dengan tersedianya interface SATA, maka pilihan setting untuk IDE ini sedikit lebih rumit. Namun setidaknya, Anda diberikan kebebasan untuk menentukan sesuai dengan penggunaan.

Hal ini dapat dilihat, jika Anda masuk ke dalam menu OnChip IDE Device. Biasanya dapat Anda temukan pada Integrated Peripherals.

Di dalam menu ini, terdapat berbagai pilihan, untuk menentukan urutan sequence IDE, berdasarkan konektor yang digunakan. Perlu diperhatikan di sini adalah konfigurasi SATA yang didefinisikan di menu BIOS ini.

SATA Mode
Menentukan mode aktif untuk on-chip Serial ATA. IDE: menjadikan on-chip Serial ATA sebagai IDE mode. RAID: Serial ATA bekerja dalam RAID mode. AHCI (Advanced Host Controller Interface): Serial ATA menjadi AHCI mode, untuk meningkatkan kegunaan dan performanya.

On-Chip Serial ATA
Menentukan fungsi on-chip Serial ATA. Disabled: men-disable-kan fungsi Serial ATA controller. Auto: BIOS yang akan mengatur secara otomatis fungsi ini. Combined Mode: menggabungkan fungsi PATA dan SATA (total jumlah maksimal 4 IDE drive). Enhanced Mode: enable keduanya, baik Parallel ATA dan Serial ATA (total jumlah maksimal 6 IDE drive). SATA Only: SATA beroperasi pada legacy mode.

PATA IDE Mode
Secara khusus, mengatur mode untuk konektor IDE1. Primary: “IDE1” connector bertugas sebagai Primary Master dan Primary Slave channel (layaknya motherboard terdahulu). Secondary: “IDE1” connector bertugas sebagai Secondary Master dan Secondary Slave channel.

Processor: Dynamic OC
Kebanyakan produsen motherboard terkemuka menyertakan fungsi ini. Tentu saja dengan penamaan yang sedikit berbeda. Namun sebagian besar memiliki banyak kesamaan, yaitu dengan tersedia profile setting overclocking, untuk memudahkan penggunaannya.

Bahkan beberapa juga menyertakan fungsi overclocking otomatis, menyesuaikan dengan beban kerja sistem secara otomatis. Bahkan tanpa memerlukan campur tangan dari penggunanya.

Apalah Arti Sebuah Nama
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, fungsi yang semacam ini memiliki nama yang berbeda-beda. Pada ASUS, dikenal dengan nama ASUS AI NOS (Non-delay Overclocking System). ABIT menyebutnya dengan OC Guru - AutoDrive. Gigabyte punya fitur yang disebut C.I.A.(CPU Intelligent Accelerator), yang sekarang sudah pada generasi kedua. MSI memiliki CoreCenter, yang memiliki fungsi sejenis.

Letaknya pada menu BIOS pun juga beragam. Ada yang langsung tersedia pada menu utama BIOS. Ada juga yang diperlukan sedikit penjelajahan di dalam menu BIOS, sebelum Anda dapat berhasil sampai ke menu ini.

Profile
Beberapa di antaranya juga menyertakan pilihan profile overclocking yang akan digunakan. Ini akan menyesuaikan overclocking otomatis yang akan digunakan. Pesan kami, sesuaikan dengan kemampuan perangkat pendukung lainnya yang digunakan pada
sistem.

Utamakan Kestablian
Dan cara yang paling tepat adalah menggunakan metoda trial dan error. Dikarenakan keragaman komponen pada PC. Jika pada setting sebelumnya, sistem Anda masih menunjukkan ketidakstabilan, ada baiknya menurunkan ke step di bawahnya. Dan jika semua profile sudah Anda coba, namun tingkat kestabilan sistem masih menyedihkan, maka Anda terpaksa memilih fungsi ini pada pilihan disable. Sebab, secepat apapun performa sistem Anda tidak akan banyak gunanya jika tidak disertai dengan tingkat kestabilan yang bisa diandalkan. Tentu Anda tidak menginginkan, sistem yang sering crash.


PERTOLONGAN PERTAMA PADA BIOS
Tanpa disadari, BIOS adalah bagian yang juga penting dalam sistem PC Anda. Tanpa semua fungsi pada BIOS yang terlewati dengan sempurna, maka sistem Anda tidak akan bekerja dengan optimal.

Bahkan pada beberapa kondisi, BIOS yang ngambek, dapat membuat PC Anda tidak berfungsi. Semisal, saat mencoba melakukan overclocking yang berakhir dengan kegagalan ataupun kesalahan konfigurasi CPU.

Sistem akan menyala, namun tanpa proses yang dapat berjalan. Apa yang harus dilakukan?

1. Jika masih memungkinkan untuk masuk menu BIOS, yang perlu dilakukan sederhana. Pilihlah menu Load System Default Settings atau Load Fail-Safe Default, atau yang sejenis. Ini akan mengembalikan preset atau profile BIOS dengan setting default, yang akan memastikan sistem dapat bekerja. Perlu diingat, ini tidaklah optimal. Analoginya bagaikan sebuah operating system yang bekerja pada safe mode.

2. Langkah berikut tidak berlaku untuk semua motherboard. Terlebih motherboad yang telah berumur lebih dari lima tahun.

Beberapa produsen motherboard, khususnya untuk seri premium, memberikan fasilitas khusus untuk hal semacam ini. Sebagai contoh, produsen yang memiliki fitur semacam ini adalah ASUS dengan CPR (CPU Parameter Recall), DFI dengan CMOS Reloaded atau seperti Gigabyte yang menyediakan Dual BIOS. Fitur semacam ini akan terasa memudahkan pemiliknya, saat berhadapan dengan masalah semacam ini. Cara penggunaan detail, dapat Anda lihat kembali pada buku manual yang tersedia di paket penjualan.

3. Jika langkah-langkah termudah di atas belum dapat membantu mengembalikan fungsi BIOS, maka langkah selanjutnya sedikit lebih merepotkan.

Clear CMOS adalah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan. Untuk melakukan hal ini, terpaksa membuka PC case agar dapat mengakses motherboard.

Beberapa motherboard menyediakan jumper untuk clear CMOS. Letak jumper ini, dapat ditemukan pada manual motherboard.

Ada juga yang menggunakan cara melepaskan baterai CMOS. Karena memang tidak tersedianya jumper Clear CMOS, meski Anda sudah mencari-cari jumper clear CMOS.

Sedikit lebih mudah bagi pengguna motherboard ABIT yang memiliki Guru Game Panel. Pada panel tambahan ini tersedia CMOS Reset Button. Anda dapat dengan mudah melakukan Clear CMOS, tanpa perlu membuka PC case.

Modding BIOS
Modding dapat dilakukan tidak hanya pada PC case. Bahkan pada BIOS pun, modding juga dapat dilakukan.

Mulai dari yang sederhana. Seperti mengganti logo boot screen, atau sekadar mengganti logo EPA (Environmental Protection Agency) Pollution Preventer.

Sampai yang mungkin selama ini tidak terpikirkan. Seperti mengganti nama field menu pada BIOS, ataupun membuka menu yang tersembunyi pada BIOS.

Peringatan: sebaiknya lakukan backup BIOS, sebelum melakukan modding BIOS. Pastikan Anda sudah mengetahui segala risiko dan cara penanggulangannya. Risiko dan gangguan sistem mungkin saja terjadi.

Modding File BIOS
Perlu diperhatikan, proses edit untuk modding BIOS hanya dapat dilakukan pada file BIOS. Bukan langsung pada BIOS yang sedang berjalan.

Jadi, sekiranya Anda ingin melakukan modding BIOS, dibutuhkan BIOS yang masih berupa file. Bisa didapatkan dengan cara men-download pada situs produsen (biasanya terdapat pada link pilihan support, download update BIOS).

Atau Anda juga dapat menyimpan file BIOS ke dalam bentuk file (biasanya berupa file berekstensi BIN). Proses ini dapat dilakukan dengan mem-back-up BIOS ke dalam file. Aplikasi semacam ini banyak tersedia dalam kebanyakan paket penjualan motherboard.

Beberapa program flash untuk update BIOS dimanfaatkan untuk menyimpan BIOS menjadi file. Misalnya menggunakan Award Flash (Awdflash). Setelah BIOS tersimpan dalm bentuk file, baru proses modding dapat dilakukan.

Untuk menggunakan BIOS yang sudah ter-modding, perlu dilakukan proses sebaliknya. Flash BIOS dengan file BIOS yang sudah ter-modding.

EPACoder
Aplikasi ini dikhususkan untuk mengganti logo EPA saja, tidak lebih dari itu. Anda dapat melakukan convert dari file BMP, dengan kedalaman warna maksimal 4 bit (16 warna atau monochrome). Sebaiknya ukuran gambar yang digunakan beresolusi kisaran 136x84 pixel.

Fungsi semacam ini juga disediakan oleh beberapa produsen motherboard. Namun kebanyakan hanya dikhususkan untuk mengganti logo boot screen pada BIOS.

Info selengkapnya dapat dilihat di http://www.technik.swiebodzin.pl/edukacja/informatyka/bios/tools/epacoder.htm.

Award BIOS Editor
Untuk sementara, aplikasi Award BIOS Editor ini lah yang memiliki kemampuan modding BIOS paling lengkap.

Tentu saja aplikasi yang satu ini juga tidak disediakan oleh Award sendiri. Jadi, penggunaannya benar-benar di luar tanggung jawab para pemrogram BIOS.

Sebetulnya, banyak yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini sendiri. Bahkan Anda dapat mengedit menumenu pada BIOS. Termasuk nilai default yang disediakan. Pada tree dalam Recognized Items, tersedia System BIOS. Jika Anda pindah ke tab Setup Menu, maka akan terlihat tampilan menu dari masing-masing halaman. Pada tab BIOS ID/Versions, Anda juga dapat melihat dan mengganti info tambahan yang tersedia pada BIOS. Layaknya sebuah system tool yang banyak tersedia untuk operating system Windows.

Sayangnya, aplikasi ini tidak dilengkapi dengan manual yang terdokumentasi dengan baik. Juga aplikasi ini tidak kompatibel dengan seluruh BIOS. Namun bagi Anda yang beruntung memiliki BIOS yang kompatibel dengan aplikasi ini, kami ucapkan selamat memodifikasi BIOS Anda.

Info selengkapnya bisa Anda dapatkan di http://awdbedit.sourceforge.net.

FAQ: Yang Harus Diketahui Seputar BIOS

Berikut ini adalah lima hal penting yang perlu diketahui seputar BIOS. Kemungkinan sebagian besar dari Anda tidak akan mengalami hal ini. Hanya saja untuk berjaga-jaga, sekiranya di antara hal berikut ini terjadi dengan PC, Anda telah mengetahui apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

01. Clear CMOS Saat Instalasi Motherboard Baru.
Pertanyaan: Perlukah melakukan clear CMOS, sebelum menginstalasi motherboard baru?

Jawab: Walaupun dalam banyak kasus, hal ini sama sekali tidak perlu dilakukan. Namun, hal ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan sebelum menginstalasi komponen pada sebuah motherboard baru. Untuk menjaga kompatibilitas komponen hardware yang akan diinstal dengan motherboard. Sebab ada kemungkinan, komponen hardware yang digunakan pada masa pengujian QA (Quality Assurance), menggunakan komponen yang berbeda.

Masalah inkompatibilitas dapat saja terjadi, terutama pada setting CPU dan beberapa komponen pendukung lainnya.

02. Proses Tidak Sempurna pada Saat Update BIOS.
Pertanyaan: Apa yang harus dilakukan, sekiranya saat dilakukan update BIOS tiba-tiba sistem crash ataupun listrik padam?

Jawab: Inilah yang paling ditakutkan selama proses melakukan update BIOS. Musibah memang bisa terjadi di mana dan kapan saja. Yang harus dilakukan jika hal ini terjadi adalah sebagai berikut.

Lakukan secepatnya clear CMOS. Sekiranya sistem hang, sebelum mematikan ataupun melakukan reset, pindahkan jumper ke posisi clear CMOS. Tindakan ini semacam proses undo pada beberapa aplikasi. Dengan harapan, EEPROM pada BIOS akan kembali ke BIOS semula.

Kecuali motherboard Anda dilengkapi dengan BIOS back-up. Anda dapat dengan mudah melakukan restore BIOS utama. Mengandalkan BIOS backup yang tersedia pada motherboard Anda.

03. PC Gagal Melakukan Proses Booting.
Pertanyaan: Sesekali sistem mengalami gagal boot, setelah sistem dimatikan secara keseluruhan (cabut kabel AC, switch off pada PSU). Apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya?

Jawab: Sebaiknya, jika PC direncanakan tidak akan digunakan dalam waktu lama, maka catuan power AC ke PC dicabut. Atau minimal switch PSU di dalam posisi off. Namun setelah itu, PC mengalami gagal boot.

Ini terjadi karena belum meratanya catuan daya ke seluruh komponen PC. Termasuk BIOS. Ini yang menyebabkan proses boot gagal dilakukan dengan sempurna. Gejalanya adalah, PC menyala, namun tidak melanjutkan proses boot, bahkan tanpa terdengar bunyi POST code.

Yang perlu dilakukan sederhana. Beri interval waktu, setelah melakukan sambungan ulang power AC (kurang lebih 30 detik). Ini untuk memastikan PSU sudah beroperasi dengan optimal.

Memastikan tegangan listrik juga dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Demikian juga dengan pemilihan PSU yang lebih berkualitas pada PC Anda.

04. Perlukah Update BIOS?
Pertanyaan: Pada situs resmi produsen motherboard yang digunakan, tersedia update BIOS. Perlukah melakukan update dengan BIOS versi terbaru?

Jawab: Alasan yang paling tepat untuk munculnya kebutuhan update BIOS adalah saat menambahkan kompatibilitas untuk sebuah komponen yang terpasang. Seperti harddisk ukuran 200 GB, CPU terbaru yang sering membutuhkan update BIOS untuk dapat berjalan dengan sempurna.

Juga tidak disarankan, untuk melakukan update BIOS dengan alasan memperbaiki salah satu software bug dari BIOS. Hal ini sangat jarang terjadi. Kecuali dinyatakan secara khusus.

Atau, dalam versi BIOS yang digunakan, terdapat banyak bug yang mengganggu. Update BIOS dengan alasan selain itu, memang tidak ada salahnya. Namun kemungkinan besar, itu hanya akan membuang waktu saja.

05. Setting BIOS Tidak Tersimpan pada CMOS.
Pertanyaan: Mengapa CMOS tidak menyimpan setting BIOS?

Jawab: Ada dua kemungkinan. Perhatikan POST yang diberikan saat booting. Jika pesan yang diberikan semacam ini "CMOS checksum invalid" atau "Invalid configuration, run Setup", penjelasannya sangatlah sederhana. CMOS tidak dapat menyimpan setting BIOS, dikarenakan kurangnya daya dari baterai CMOS. Jadi, yang perlu dilakukan, hanyalah mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Kebanyakan bertipe CR2032. Dan baterai ini relatif mudah didapatkan, tidak hanya tersedia pada toko komputer.

Kemungkinan kedua, terjadi karena kesalahan setting. Beberapa motherboard menyediakan jumper clear password (CLR_PWD), yang dapat menyebabkan setting BIOS tidak dapat tersimpan. Untuk detail yang satu ini, ada baiknya untuk terpaksa membukabuka buku manual motherboard Anda.